Selamat Datang di Gubuk yang sederhana.

Menjalankan amanah yang telah di wasiatkan, berupa warisan cita-cita

Memaknai arti kebebasan dengan di bekali ilmu, iman dan akal agar diriku menjadi manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa lalu. Dan setelah segala menjadi milikku, agar aku melengkapi diriku dengan hati yang ringan untuk bergembira serta selalu bersungguh-sungguh namun tidak berlebihan, agar aku diberikan kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari kekuatan yang sebenarnya.

Ngerumpi di pagi hari


Hmmmmmmmmm…. Suasana pagi memang bikin semangat. Bangun tidru k uterus mandi, tidak lupa menggosok gigi, hehehehehehe

Suasana pagi enaknya sih sebelum beraktivitas yang lainnya mending ngerumpi, biasa membahas perkembangan usaha masing-masing, sukanya dan dukanya. Dari beberapa cerita emang asyik dan bikin lupa waktu, tapi eh…… untung ngopi sama makan tidak lupa, kenapa ya?
 
Foto di ambil pada hari Kamis 6 Februari 2014. Lokasi Kantor Yayasan Lestari Indonesia-Yogyakarta. Yang ngambil gambar: Metamorfosis, Model Maman dan Anggoro


Bercerita dengan berberapa kawan walaupun sebagai sharing dari pengalaman masing-masing, tapi setidaknya ada beberapa pengalaman dari kawan yang menjadi bahan pelajaran, siapatahu dengan banyak belajar terus berupaya memperbaiki tatanan kehidupan, akan menemukan sebuah keberhasilan yang nyata dan bikin waaaaaaaahhhhhh…….

Hasil cerita-ceritanya apa ya yang mau di posting disini, yang jelas titik temunya z. Hidup adalah sebuah perjalanan, maka dalam perjalanan itu kita akan menemui berbagai hal, misal suka, duka, dan lain-lain aneka rasa kehidupan. Yups yang penting kita mesti senantiasa selalu bersyukur atas segala karunia dan nikmat-Nya yang telah di beri serta berselwat kepada junjunan alam Nabi Besar Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman. Dan yang terpenting laksanakan setiap keewajiban kita sebagai makhluk-Nya, jadi jangan terlalu banyak menuntut hak kita kalau kewajiban kita selalu di tinggal.

Postingan kali ini cukup segini dulu, mau beraktivitas lainnya lagi, sampai jumpa di postingan berikutnya.
Di tulis oleh:
Metamorfosis
Terhubung ke blog ini juga 

Manis Asam Asin dan Pahit Berbisnis Online

Bisnis Online makin marak di jagat internet, dari kalangan palajar sampai perkantoran. Katanya sih paruh waktu, tapi jika berhasil bisa menjadi lahan utama untuk penghasilan.

Banyak suka maupun duka dalam berbisnis online, sukanya kalau menerima bayaran terus menambah pengetahuan, dukanya kalau yang iikuti tidak membayar.
Semangat-semangat.

Saat Aku Terlupa

Disaat aku terjatuh, seakan diri ini tidak berguna, bahkan orang di sekitar pun tidak ada satu pun yang bisa membantu. Pikiran-pikiran negatif hinggap, bahkan beranggapan "Kenapa semua orang tidak peduli di saat aku seperti ini".

Di sinilah aku menyadari bahwa yang peduli hanyalah diriku untuk segera bangkit dari keterpurukan hidup, dengan mampu berdiri untuk kembali membangun puing-puing harapan. Semoga aku mampu, tidak semata-mata Tuhan memberiku ujian yang berat, karena Tuhanlah Yang MAha Mengetahui dari apa yang tidak aku ketahui.

Konsepsi Kesempurnaan


Tiada yang sempurna kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua ciptaan Tuhan baik yang kelihatan maupun yang tidak, berada dalam berbagai tingkat kesempurnaan diri yang hanya diketahui oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui saja. Manusia tidak perlu menanyakan tentang tingkat kesempurnaan dirinya karena yang telah diterimanya adalah yang sesuai dengan keadaan dirinya pada suatu waktu tertentu dalam hidupnya. Yang perlu bagi manusia adalah menyerah sepenuhnya kepada kekuasaan-Nya agar ia menjadi orang yang sempurna yang sesuai dengan kodrat yang ditentukan Tuhan bagi dirinya.

Jiwa yang Damai


Ada kalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup serasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya jua tibalah masa-masa kegembiraan yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman. Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam di telan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti.
Yang perlu kita pahami adalah kesemtaraan ini. Kesementaraan menunjukan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita. Ia hanya sebauh tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita. Ia bukanlah diri kita. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita, saat itulah kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.
Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukanlah di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan kita tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka kita akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran kita yang bening. Selama berhari-hari kita disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran kita memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Kita perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.
Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalah sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat kita mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara, bahkan kita mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini kita mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankahair jernih mampu meneruskan cahaya, demikian halnya dengan pikiran kita yang bening.

Hidup dan Tekanan Kehidupan

Tanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan karena beban terlalu berat atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah apa adanya. Bila kita dalam kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain. Persahabatan dan kerjasama membutuhkan satu hal yang sama, yaitu keakraban di antara orang-orang. Keakraban tercipta bila satu sama lain saling menerima. Sedangkan penerimaan yang tulus hanya terwujud dalam kejujuran dan sikap terus terang.
Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah tiruannya dan segera layu. Kita tetap saja menyukainya. Mengapa? Karena ada detak kehidupan alam disana. Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati. Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. Kita bisa memilih untuk hidup apa adanya dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini atau hidup berpura-pura dalam dunia ilusi.

Surat dari Yang Maha Kuasa


Saat Aku melihatmu berjalan dan menuju suatu tempat. Aku kira kau akan menuju rumah-Ku. ternyata kau menuju tempat kemaksiatan.
Saat Aku melihatmu berdiri di suatu tempat, aku kira kau akan menunggu kehadiran-Ku, ternyata kaumenunggu datangnya seorang kekasih yang tak layak bagimu.
Saat aku melihat kau berdiam diri sambil termenung, Aku kira kau menyebut nama-Ku, ternyata kau menyebut nama seorang kekasih yang jauh disampingmu.
Hidup yang telah diberikan oleh-Ku kepadamu, kau sia-siakan dengan berbuat seenaknya dan melupakan kepada yang telah menciptakan engkau.
Kebebasan yang telah Kuberikan padamu, engkau lupa pada-Ku.
Nikmat yang kuberi padamu, kau berpaling pada-Ku.
Sebenarnya Aku muak dengan melihat tingkah laku makhluk yang Kuberi kelebihan yaitu akal dan pikiran. Dengan berbuat seenaknya, bicara keadilan, namun dibalik itu semua ada sifat-sifat kemunafikan.
Kau berbuat diluar batas, hingga dirimu lupa pada-Ku.
Aku akan menurunkan adzab bagimu. namun, Aku mengurung kan niat-Ku untuk mengakhiri kehidupanmu, ketika Aku melihat makhluk yang bersimbah luka dan teraniaya oleh sesama makhluk bersujud pada-Ku, dan memohonkan ampunan bagimu.
Kalimat-kalimat suci yang diberikan pada-Ku, tiada lain untuk kebaikanmu juga.

Karya dari Kaum Pendosa
Dosa tiada henti Arah yang tak pasti untuk memohon pengampunan TUHAN

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More