Ketika aku lahir kedunia ini…….
Aku selalu dijaga dan dirawat oleh malaikat penjaga di dunia…
Dan Malaikat tersebut adalah Ibu……
Kini Ibu telah memejamkan mata untuk selama-lamanya dan meningalkan aku dalam kesendirian….
Sunyi sepi tanpa sentuhan belaiannya…..
Semoga Tuhan menempatkan dirinya sejajar dengan para kekasih-kekasih-Nya...
Malaikat
dunia itu selalu bilang agar diriku menjadi manusia yang cukup kuat
untuk menyadari manakala aku lemah, dan cukup berani untuk menghadapi
diriku sendiri manakala aku takut…..
Dia juga bilang agar
aku menjadi manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam
kekalahan, rendah hati dan jujur dalam kemenangan.
Dia
bilang agar aku membentuk diriku menjadi seorang yang kuat dan mengerti,
bahwa mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala
ilmu yang benar.
Semasa hidup, ia selalu membimbing diriku
supaya aku mampu tegak berdiri di tengah badai, serta berwelas asih
kepada mereka yang jatuh...
Ia berpesan agar diriku
menjadi manusia berhati bening dengan cita-cita setinggi langit. Menjadi
seorang manusia yang sanggup memimpin diri sendiri sebelum memimpin
orang lain.
Dengan senyuman ia berkata agar diriku menjadi
manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa lalu. Dan
setelah segala menjadi milikku, agar aku melengkapi diriku dengan hati
yang ringan untuk bergembira serta selalu bersungguh-sungguh namun tidak
berlebihan.
Ia berdo’a kepada Tuhan, agar aku diberikan
kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang hakiki, pikiran cerah
dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari kekuatan yang
sebenarnya.
Sehingga aku akan berani bilang ” HIDUPKU TIDAKLAH SIA-SIA”
Ditulis ketika masa-masa sulit menerpa dan menerjang jalan pikiran. (Ements Nur Siddiq)